Masterplan Pernikahan

Iya, Kamu nggak salah baca kok :)
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warrahmatulllah wabarakatuh

Sama seperti masterplan yang lainnya, bagian ini juga merupakan proses detailing akan life plan yang Saya buat di 2015 lalu. Pada tahun 2015, life plan Saya mengenai pernikahan hanya sekadar tahun target, yakni 2021. Usia yang sama seperti saat Nabi Muhammad SAW menikah.
Kemudian, pada tahun 2017 lalu Saya sempat membuat detailnya dengan lebih rinci (?). Lalu pada awal tahun 2019 ini Saya pun terpikirkan kembali karena Insyaallah tahun ini adalah tahun penyematan eSTe, Aamiin.
Mungkin agar terstruktur, Saya akan coba buat kerangkanya. Sebelumnya mohon maaf jika masih sangat berantakan, anggap saja ini draft proposal yang mungkin akan dipertanyakan oleh calon mertua nanti hehe.

Bagian 1. Pra pernikahan

1.1 Khitbah

Saya pernah membaca katanya tuh proses khitbah dan hasilnya tidak untuk dipublikasikan, jadi benar-benar melibatkan dua keluarga itu saja. Entahlah, jika memang itu syariatnya Saya akan berusaha mewujudkannya.

1.2 Persiapan

Persiapan yang Saya ceritakan di sini adalah sebuah konsep teknis hari H.

1.2.1 Pakaian

Gaun pengantin yang digunakan murni hasil kesepakatan keluarga kami (?), dua keluarga yang berbahagia tersebut. Jikalau bisa memilih, tentunya akan digunakan warna favorit kami. Misalnya nih, Saya suka warna abu-abu, maka tema warnanya akan menggunakan warna tersebut, seandainya tidak memungkinkan pun akan menggunakan warna hitam putih, warna pembentuknya. Serta, yang terpenting adalah Saya akan berjuang agar pakaian semua pihak yang terlibat mengikuti aturan syariat, apalagi pendampingan Saya, harus dijaga benar benar pakaiannya.

1.2.1.1 Batik seragam
Ini adalah template pernikahan umum, mungkin mengacu pada syariat islam dan pola batik yang anti-mainstream, motif peralatan praktikum fisika misalnya, kan Saya anak fisika hehe.

1.2.2 Undangan

Konsep undangan tentunya dua jenis yakni online dan offline. Keduanya akan digunakan berdasarkan calon hadirin yang akan ke tempat kami.

1.2.2.1 Online
Online adalah tumpuan undangan utama untuk semua teman kami. Saya sendiri menginginkan agar siapa pun teman boleh datang selama dia tau akan keberadaan undangan itu, alias tidak sekadar karena diajak, tapi karena sudah membaca undangan.

1.2.2.2 Offline
Tentunya ini adalah undangan eksklusif bagi tetangga, saudara dan keluarga. Serta beberapa teman yang memang sengaja diberikan undangan hardfile. Atau, siapa pun yang memintanya, karena sekarang ini sudah jarang yang membutuhkan undangan hardfile. Kemudian, sebenarnya Saya terpikirkan hal lain yang sepertinya akan memakan biaya sangat besar. Saya ingin agar siapa pun yang memang berniat baik menghadiri pernikahan kami dipersilahkan hadir meski pun kami tidak begitu mengenalnya. Hal ini dikarenakan ada riwayat yang menyatakan bahwa seburuk-buruknya makanan adalah makanan walimahan karena mereka yang tidak butuh, mendapatkannya, mereka yang butuh malah tidak mendapatkannya. Saya ingin agar orang yang membutuhkannya memang mendapatkannya.

1.2.3 Makanan dan minuman

1.2.3.1 Sistem
Pengadaan vendor (?) akan dilakukan dengan lelang. Mereka yang berminat tentunya akan diseleksi termasuk seleksi wawancara. Pengennya sih tidak terfokus pada harga murah, kualitas baik, dan kuantitas banyak, tapi lebih mengarah pada pemberdayaan pedagang itu sendiri. Selain itu, Saya juga ingin menyisipkan momen dakwah bagi para pedagang dan pastinya dipilih yang memang sangat membutuhkan uang, seperti sedang ingin bayar kontrakan atau bayar anaknya yang sedang sekolah.

Sistem prasmanan yang ingin Saya terapkan adalah ambil dan habiskan atau tidak mengambil sama sekali untuk menghindari kemubadziran. Entah dengan tulisan atau diingatkan oleh yang menjaga makanan tersebut. Itu bisa didiskusikan di masa depan sih.

1.2.3.2 Jenis
Tentunya Saya akan mengedepankan masakan dan jajanan yang Indonesia banget seperti batagor, pempek, pecel, nasi goreng, nasi kuning, nasi uduk dll. Harapannya, Saya ingin mengingatkan para tamu bahwa masakan Indonesia itu keren, unik, dan enak loh. Jangan lupa minumnya bandrek, bajigur, wedang dll.

1.2.4 Panitia

Ini mungkin yang tersulit, mengoordinasikan banyak orang pada suatu kepanitaan keluarga tentunya akan susah. Saya ingin akan seperti ala ala panitia di kampus. Tiap divisi harus dari dua pihak tersebut. Ada koordinator, sekben, ketua, dan bahkan SC.

1.3 Lokasi

Setau Saya sih penyelenggaraan pernikahan dilakukan di tempat mempelai perempuan dan di tempat mempelai laki-laki hanya diadakan "slametan" sebagai bentuk publikasi yang soft, sebangsa soft launching ala organisasi.

Bagian 2. Walimatul 'Urs

2.1 Adat

Untuk adat, Saya akan menyerahkan pada keputusan bersama. Tentu saja Saya akan berusaha agar tidak ada syariat Islam yang dilanggar. Saya pikir, adat hanya sekadar hiburan dan prosedural saja, tidak bermakna membawa keberkahan apalagi hal yang berkorelasi dengan takdir secara langsung, karena kalo kepercayaan semacam ini masih dianut malah jadi syirik.

2.2 Hiburan

Nah ini yang berat. Entahlah bagaimana caranya, Saya tidak ingin ada dangdut atau pun hiburan tradisional yang begitu "menjual aurat". Ide Saya adalah membawa hiburan modern yang merangkul semua elemen masyarakat, seperti sulap, stand up comedy, dan akustikan. Sebenarnya Saya terpikirkan acoustic battle, tanpa lagu pastinya, murni hanya suara gitar atau alat musik saja. Dari sini Saya berusaha menngajak para tamu undangan untuk merasakan sensasi hiburan tanpa suara manusia.

2.3 Konfigurasi tamu

Ini nggak kalah berat gan. Entah bisa atau enggak, Saya masih terus mikirin gimana caranya agar tamu laki-laki dan perempuan itu terpisah bagi yang belum menikah atau tanpa ikatan yang membuat keduanya boleh bersama pada waktu yang sama. Misal seperti pemisahan tempat makan dan minum. Karena, setelah Saya pikir-pikir, memisahkan tamu laki-laki dan perempuan secara langsung tatkala bersalaman dapat menyebabkan konflik masyarakat yang begitu dahsyat, jadinya Saya pikir cukup tempat makan saja. Meski pun, ini masih bisa diperbincangkan lebih lanjut, bagaimana yang baik di masa depan sih. Andaikan benar-benar bisa terpisah, akan ada satu bagian yang memang bercampur laki-laki dan perempuan, itulah khusus bagi mereka yang sudah menikah. Karena nggak mungkin teman-teman bapak ibu kami dipisahkan, kan lucu hehe.

2.4 Akomodasi

Insyaallah Saya akan mengusahakan akomodasi temen dunia Maya berupa tiket perjalanan pulang pergi entahlah bagaimana caranya. Tapi, ini khusus bagi mereka yang memang sungguh-sungguh ingin hadir di pernikahan kami. Semoga Allah memudahkan biat baik mereka, aamiin.

2.5 Photo booth

Nah ini yang dari dulu ingin Saya wujudkan. Saya terpikirkan pernikahan ini mirip event-event mahasiswa gitu, nanti ada tempat berfoto lengkap dengan tulisan yang dipegang, caption gitu. Tentunya caption yang baik ya. Jadi, dalam pernikahan tersebut Saya mengusahakan agar para tamu bisa berfoto ria di tempat yang telah disediakan sehingga tidak menimbulkan antrean panjang saat bersalaman, ya meski pun memang antrean panjang adalah salah satu substansi dari menghadiri acara pernikahan sih. Poin yang ingin Saya tekankan adalah momen berkesan bagi tamu juga, jadi tidak hanya kami yang berbahagia, para tamu pun kami harap juga berbahagia.

Bagian 3. Pasca pernikahan

Ketika acara pernikahan biasanya hanya selesai ketika malam itu selesai, maka Saya punya gagasan yang berbeda. Memang sih, yang diketahui publik hanya selesai di malam itu, di sinilah Saya ingin publik tau bahwa masih ada "bonus informasi" dari acara pernikahan kami. Tentunya memang perkara yang layak dipublikasikan dan tidak mengandung unsur privasi.

3.1 Laporan Pertanggungjawaban

Tentunya ini adalah kewajiban tiap elemen yang terlibat dengan acara pernikahan Saya. Cukuplah para koor yang presentasi lengkap dengan laporannya. Presentasi di hadapan semua anggota panitia tentunya.

3.2 Publikasi

Setidaknya ada dua bentuk publikasi yang Saya rencanakan, yakni publikasi umum dan publikasi khusus.

3.2.1 Publikasi umum

Versi umum berisikan gambaran besar mengenai penyelenggaraan pernikahan kami seperti infografis tamu yang meliputi persentase teman, sodara, dan data penting lainnya. Selain itu ada juga ucapan terima kasih kepada para vendor makanan, perlengkapan, keamanan, dan semua pihak yang terlibat menyukseskan pernikahan kami. Yang terakhir mungkin pesan, kesan, dan saran untuk penyelenggaraan pernikahan selanjutnya. Tidak, bukan untuk pernikahan kami, tapi untuk siapa pun yang ingin menyelenggarakan pernikahan. Kami memberikan saran dengan data, keren kan?. Misal, persentase surat undangan yang disebar dengan jumlah yang datang, efektivitas publikasi di media sosial, menu makanan favorit dan sebaliknya, puncak waktu tamu terbanyak, dan hal teknis lainnya yang seru untuk diketahui tanpa melanggar privasi.

3.2.2 Publikasi khusus

Publikasi khusus akan dilakukan di akun media sosial kami, postingan pernikahan yang sifatnya selebrasi kayak semacam "Alhamdulillah, akhirnya Allah mempertemukan kami sebagai jodoh setelah sekian tahun berteman di kampus".

3.3 Dokumentasi

Foto momen keren pada acara pernikahan kami, terutama jika ada orang penting dan momen keren.

3.4 After movie

Selayaknya pernikahan pada umumnya sih. Hanya saja, Saya ingin membuatnya terlihat seperti video dokumenter. Idenya seperti ini, Saya punya video profil kehidupan, dia pun begitu. Lalu akhirnya kami bertemu di momen pernikahan, kemudian isi video selanjutnya sama karena sejak itu kami hidup bersama-sama (yeay).

3.5 Infografis

Tadi sudah disinggung sedikit sih. Fokus pada infografis di sini adalah bagaimana agar momen pernikahan terlihat sangat akademisi dan ilmiah. Mungkin alay, tapi begitulah yang Saya pikirkan agar pernikahan kami mudah diingat orang lain dan semoga membawa inspirasi.

Bagian 4. Hal fundamental

4.1 Pasangan

Saya cenderung memilih teman Saya sebagai orang yang sudah Saya kenal dengan baik daripada orang asing.

Bagian 5. Penutup

Saya rasa baru itu ide yang Saya miliki. Siapa pun yang membaca tulisan ini, semoga dirimu terinspirasi dan mendapatkan gagasan yang lebih fresh dalam menyelenggarakan prosesi suci sekali seumur hidup yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah secara langsung. Semoga bermanfaat!

Salam hangat sepenuh hati dari Saya,

Didik Setiawan


Sleman, Ahad, 31 Maret 2019
22.20

Posting Komentar

0 Komentar