Filosofi



Filosofi Delta Sigma
[gambar delta sigma]
[gambar filosofi]

1
lambang
2
Inspirasi DC dan Photohsop
3
Filosofi delta
4
Filosofi sigma
5
Filosofi kotak
6
Filosofi warna
7
Filosofi bentuk runcing
8
Filosofi bentuk 1 >
9
Filosofi lengan atas bawah
10
Fungsi lambang

[Delta Sigma]

Oh ya, tentu saja, Batman adalah inspirasi utama Saya. Batman sebagai simbol adalah sebuah konsep yang menarik. Ia bukanlah sosok, bukanlah seseorang, tapi ia adalah simbol.

Menyimbolkan sesuatu adalah salah satu cara paling sederhana dan mudah untuk membangun sebuah branding. Pada akhirnya, Saya memilih Delta dan Sigma, bukan momen dipol.

Keputusan ini Saya ambil saat SMP, kemudian barulah pada SMA Saya jadikan icon di blog sebagai sebuah batu pertama apa itu DS. Saya tidak tahu apakah semua yang Saya lakukan berguna, yang Saya tahu dan sadari secara penuh saat itu adalah keberadaan branding mungkin akan berguna suatu saat nanti, meskipun bisa jadi saat tersebut hanya menjadi angan kosong belaka.

Pikir Saya sederhana saat itu, Saya tidak ingin terlihat sama seperti teman-teman. Tidakk terlihat sama bisa bermakna luar biasa atau unik. Pilihan pertama cukup sulit untuk diraih, jadi, pilihan kedua adalah satu-satunya pilihan -selain membatalkan.

Kalau kata Robert Downey Jr sih "I am noo smae kid, I am different, I am Iron Man". Tentu saja perkataannnnya menjadi salah satu inspirasi Saya yang lain. Untuk apa sama kalau menjadi berbeda itu tidak dipermasalahkan?.

DS adalah simbol, ia adalah mobil listrik Citroun, atau SD yang merupakan Scooby Doo. Dan inilah Saya, DS sebbagai Delta Sigma dengan beragam fiilosofinya. Kalau mau ekstrem sekalian, DS sebagai Didik Setiawan adalah simbol orang yang setia pada pendidikan, toh delta dan sigma tersirat dalam proses pendidikan bukan?.

Menjadi unik adalah jalan hidup yang Saya pilih
Unik Saya definisikan sebagai sosok yang berbeda
Bukan untuk mengklaim salah satu cara hidup yang shahih
Bukan pula tuk membangun sikap membusung dada

Hidup hanya sekali, jadikanlah penuh makna
Meskipun sering pahit, tapi indah rupawan
Saya memilih, untuk mengeksplorasi hal berguna
Karena jatah hidup sedikit, dan karena Saya adalah Didik Setiawan

Didik Setiawan

Bekasi, 13 April 2020
13.56

Filosofi Didik Setiawan

Didik
[gambar Didik]
[gambar filosofi]

1
Didik
2
Dasar kata dari
Pendidikan sebagai proses
Berpendidikan sebagai hasil
3
Diagram blok proses dasar F(x)
4
Diagram blok proses Didik-Pendidikan-Berpendidikan
5
Penjelasan diagram blok
6
Penjelasan Didik dalam kualitatif
7
Persamaan matematis Didik
8
Bedah fungsi masukan
9
bedah fungsi proses
10
bedah fungsi keluaran

[Didik]

Setiawan adalah nama paling populer nomor 62 di Indonesia menurut sumber yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Tentu saja Muhammad berada pada urutan pertama, Dwi dan Rizky masuk 5 besar.

Berbeda dengan Setiawan yang populer, Didik justru merupakan nama Jawa yang cukup langka. Hampir semua orang yang bernama Didik berdarah Jawa, tak heran makanya jika para orang jawa yang sudah tua cukup mudah mengenali kesukuan yang Saya miliki.

Lucunya, sebagian orang awam justru fokus pada Setiawan dan menyimpulkan Saya sebagaai orang Sunda, terlebih jika tahu bahwa Saya tumbuh besar di Bekasi.

Tapi ada yang lebih menarik menurut Saya, yakni tatkalla memulai perkenalan dan Saya harus selalu menekankan huruf K di akhir dengan simbol gaya Lorentz agar mereka tak menyangka Saya sebagai seornag Didit.

Diki, Didit, dan Dikdik adalah nama lain yang diinginkan untuk dipanggil oleh teman-teman Saya sejak Saya SD. Uniknya, entah apa yang terjadi, barulah saat kuliah Saya benar-benar sekelas dengan Dicky dan Didit, alhasil secara jelas Saya dikenal sebagai Didik dengan Dik sebagai kata sapaan. Ini adalah salah satu bagian kehidupan yang sangat menarik.

Hal sepele lainnya yang sangat tidak penting adalah ketika orang yang lebih tua gemar memanggil 'dek' pada sosok yang lebih muda. Sebagai seorang Didik, kadang terbesit harapan agar mereka lebih memilih kata sapa Dik.

Sebenarnya tak ada masalah atau rasa keberattan atas panggilan yang diberikan, toh selama ini substansi dari nama Didik Setiawan masih menjadi fokus dalam sebuah komunikasi. Semua aman-aman saja.

Nama adalah doa dan harap
Sebuah mimpi yang terucap
Laksana entitas penyusun zat
Yang senantiasa melekat

Didik Setiawan

Bekasi, 13 April 2020
14.29

Setiawan



1
Setiawan
2
Orang yang setia
secara bahasa itu artinya
3
Orang yang setia pada pendidikan
Kata bapakku, ini arti lengkap namaku
4
Aku sendiri punya pandangan yang lebih komprehensif tentang Setiawan itu sendiri. Aku percaya, nama adalah doa dan harapan.

Sebagai orang tua, pastinya selalu berharap agar doa dan harapan pada si anak dapat terwujud. Sebagai anak, Saya sendiri berusaha mengimplementasikan nama tersebut sebagai sebuah proses pembentukan karakter yang lengkap. Ini adalah salah satu caraku berbakti kepada orang tua: berusaha memberikan sesuatu melampaui harapannya.
5
Aku mendefinisikan Setiawan dengan banyak konteks. Nilai-nilai inilah yang selalu menjadi acuan dalam berdinamika di kehidupan
Setia menemani dari awal hingga akhir, loyalitas dalil ayat
Setia dengan pikiran positif, optimis
Setia untuk terus memegang nilai yang dianut, konsisten
Setia untuk terus berjuang, persistent
Setia hingga melegenda, veteran
6
Seorang dosen pernah mengatakan bahwa untuk menyelesaikan banyak hal harus dimulai dengan definisi.

Sebagai sosok 'Setiawan' yang ingin memenuhi harapan kedua orang tuanya, tentu hal itu adalah perkara mudah.

Setelah definisi, seorang pembicara mengatakan bahwa tanyakanlah pada diri hingga 5 kali : mengapa?

Mengapa Aku ingin menjadi sosok Setiawan dengan definisi yang Aku buat?
7
Bagi sebagian orang setia itu perjuangan
Bagi sebagian orang setia itu tanggung jawab
Bagi sebagian orang setia itu proses
Bagiku, setia (atau kesetiaan) adalah sebuah komitmen

Mengapa Aku ingin menjadi orang yang setia?
8
Setia adalah salah satu buah manis dari pohon percaya. Kehadirannya merupakan sebuah perwujudan, sebuah dampak yang dihasilkan oleh buah yakin. Diperlukan rasa yakin sebelum akhirnya memutuskan setia.

Ya, dengan setia Aku ingin menjadi orang yang dipercayai karena diyakini dapat mengembannya (why 1)
9
Percaya dapat dibeli dengan uang dan waktu. Aku memilih waktu untuk membeli sebuah kepercayaan atau keyakinan (bukan konteks agama). Sederhana alasannya, waktulah yang dapat menunjukkan apa itu integritas (why 2)

Integritas adalah kualitas diri yang cukup sulit dimanipulasi. Keberadaannya adalah hasil yang tak sepenuhnya hasil juga sebuah proses yang tak sepenuhnya proses. Sejatinya, integritas menunjukkan rekam jejak kualitas diri (why 3)

10
Manipulasi memungkinkan sebuah entitas dapat terlihat lebih baik. Sebuah trik yang hampir selalu berhasil dengan beragam konteks. Sayangnya, rekam jejak sulit untuk dimanipulasi. Rekam jejak menunjukkan bagaimana sebuah proses terjadi, bagaimana sesuatu melekat pada suatu objek/subjek. Keberadaannya pada subjek menunjukkan bahwa terdapat sosok pembelajar padanya (why 4)

Pada akhirnya, seorang pembelajar yang baik adalah sosok yang menjunjung tinggi kemanusiaan. Kita semua setuju adab dan akhlak lebih tinggi daripada ilmu itu sendiri. Konsep pengetahuan seakan tertindas oleh konsep kemanusian. Padahal mereka bisa berjalan seirama. Sebagai sebuah pengetahuan, tujuan utama pengetahuan seharusnya adalah kemanusian itu sendiri: memanusiakan manusia dengan pengetahuannya (why 5)

[Setiawan]

Kata orang, rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri. Katanya juga, ini adalah sebuah pengingat untuk tidak membandingkan apa yang dimiliki orang lain dengan apa yang dimiliki diri. Katanya lagi nih, kita harus bersyukur atas apa yang kita punya.

Dalam konteks kesetiaan, kata orang-orang kita tidak bersyukur atas apa yang ada pada pasangan, alhasil terpikirkanlah rumput tetangga. Ya memang sih, benar, setuju, tapi ya bosan saja dengan ungkapan-ungkapan seperti itu.

Sudah menjadi kebiasaan buruk umat manusia untuk membandingkan kelebihan orang lain dengan kekurangan diri. Membandingkan sesama rumput memang terkesan adil, tapi kita sering luput bahwa indahnya rumput tidak secara ajaib tercipta.

Terlalu banyak faktor, terlalu banyak alasan, terlalu banyak hal yang memengaruhi si rumput. Bodohnya kita ya hanya fokus pada rumput, padahal rumah dan pekarangan tidak sekadar rumput.

Guncangan kesetiaan umumnya berdasar pada konsep pemikiran yang sama: membandingkan kelebihan dengan kekurangan, sebuah kebodohan yang amat bodoh dan terus menerus diulang. Kalau orang lain menyarankan untuk bersyukur dengan apa yang dimiliki (beragam konteks Insyaallah bisa masuk), Saya sendiri lebih menyarankan untuk menyadarkan kalau ide-ide semacam itu adalah pemikiran bodoh dan sempit.

Rumput hanya satu di antara banyak hal yang dapat diuji kelayakannya. Alih-alih membandingkan rumput, mengapa tidak ditanyakan apa fungsi dari rumput yang bagus?

Daripada iri dengan rumput, lebih baik buat mereka iri dengan atap kalian yang kokoh.
Daripada memikirkan agar rumput terlihat indah, mengapa tidak memikirkan agar tembok tetangga terlihat buruk?
Daripada mengikuti dan menduplikasi rumput tetangga, lebih baik membuat mereka mengimitasi teras kita

Kesetiaan tergoyahkan oleh dasar pikiran yang salah, terdapat sebuah konsep ingin seperti orang lain yang katanya beruntung . Berganti-ganti seperti orang lain memang terlihat keren, tapi -menurut Saya- lebih baik membuat orang lain iri dengan kesetiaan yang kita berikan, karena setia hanya bisa dilakukan oleh orang yang profesional.


Didik Setiawan

Bekasi, 12 April 2020
17.51

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konsep Akun Media Sosial Angkatan

Antrean di Gelar Jepang UI 29: Analisis dan Implikasi

Temannya Teman