Adaptasi bermakna kita menyesuaikan atau bahkan mengubah diri sendiri agar sama dengan yang lain karena ada tujuan tertentu. Konteks dalam pekerjaan, Ketika kita masuk ke lingkungan baru, kitalah yang harus mengubah diri agar sama dengan kondisi dan budaya yang ada. Ini adalah skill wajib di dunia kerja. Kita yang harus menyesuaikan mereka, bukan mereka yang menyesuaikan dengan kita. Pengetahuan dasar yang dimiliki banyak orang.
Peningkatan atau perbaikan dalam konteks ini adalah improvement. Ia merupakan upaya membuat sesuatu jadi lebih baik. Artinya, hasilnya harus lebih baik dibandingkan sebelumnya. Cara paling umum adalah memodifikasi suatu hal atau dengan kata lain mengubah suatu hal yang sudah ada.
Kondisi lebih baik harus didefinisikan dengan jelas. Normalnya, keuntungan atau profit yang berbentuk uang adalah definisi yang disetujui secara umum. Kemungkinannya ada dua: keuntungan naik atau kerugian turun. Itu definisi improvement atau peningkatan atau perbaikan.
Untuk mendapatkan data untung atau rugi, dibutuhkan metode ilmiah akademik sebagai alat yang valid. Sayangnya, kita tahu bersama bahwa perhitungan intuitif berlandaskan ego dengan cacat logika yang justru sering menjadi alat, sebuah alat bodoh yang diterapkan di banyak hal.
Dampaknya apa? validitas improvement patut dipertanyakan, apakah ia benar-benar tidak menguntungkan atau sungguh menguntungkan?.
Konteksnya seperti ini, ketika para mahasiswa idealis yang ingin mengubah sesuatu dari dalam. Ia harus dibenturkan dengan konsep adaptasi. Artinya, secara konsep mereka tidak bisa mengubah sistem. Jika ia ingin mengubah, maka jalannya harus melalui konsep improvement. Improvement bermakna harus ada keuntungan nyata yang terukur. Apabila perubahan yang diajukan tidak membawa keuntungan atau minimal jadi lebih baik, untuk apa mengubah hal yang sudah ada?.
Bekasi, 26 Julli 2025
14.30
Didik Setiawan
1. Definisi
Paradoks
paradoks/pa·ra·doks/ n pernyataan yang seolah-olah bertentangan (berlawanan) dengan pendapat umum atau kebenaran, tetapi kenyataannya mengandung kebenaran; bersifat paradoks
https://kbbi.web.id/paradoks
Adaptasi
adaptasi/adap·ta·si/ n penyesuaian terhadap lingkungan, pekerjaan, dan pelajaran: -- buku-buku roman asing itu perlu sekali untuk memudahkan penerimaan murid;
https://kbbi.web.id/adaptasi
Peningkatan
peningkatan/pe·ning·kat·an/ n proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha, kegiatan, dan sebagainya): kini telah diadakan ~ di bidang pendidikan; Menteri Kesehatan menentukan perlunya ~ pengawasan terhadap usaha perdagangan eceran obat;
https://kbbi.web.id/tingkat
adaptif/adap·tif/ a mudah menyesuaikan (diri) dengan keadaan
https://kbbi.web.id/adaptif
perbaikan/per·ba·ik·an/ n1 pembetulan; hal (hasil, perbuatan, usaha, dan sebagainya) memperbaiki: - kekeliruan; - kesehatan rakyat; 2 dalam keadaan menjadi baik: minta - gaji; 3 perihal berbaik kembali: meskipun jarang, ada juga perselisihan yang berakhir dengan - yang kekal; 4 perubahan yang mengakibatkan penggunaan alat dapat lebih lama, tambahan produksi lebih besar dari normal, dan penekanan biaya produksi; 5 ganti rugi dalam bentuk uang atau barang yang dibayar oleh negara yang kalah perang akibat kerusakan yang diderita pemenang;
https://kbbi.web.id/baik
adil a 1 sama berat; tidak berat sebelah; tidak memihak: keputusan hakim itu --; 2 berpihak kepada yang benar; berpegang pada kebenaran; 3 sepatutnya; tidak sewenang-wenang: para buruh mengemukakan tuntutan yang --;
https://kbbi.web.id/adil
keadilan/ke·a·dil·an/ n sifat (perbuatan, perlakuan, dan sebagainya) yang adil: dia hanya mempertahankan hak dan ~ nya; Pemerintah menciptakan ~ bagi masyarakat;~ sosial kerja sama untuk menghasilkan masyarakat yang bersatu secara organis sehingga setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan yang sama dan nyata untuk tumbuh dan belajar hidup pada kemampuan aslinya;
https://kbbi.web.id/adil
bijaksana/bi·jak·sa·na/ a 1 selalu menggunakan akal budinya (pengalaman dan pengetahuannya); arif; tajam pikiran; 2 pandai dan hati-hati (cermat, teliti, dan sebagainya) apabila menghadapi kesulitan dan sebagainya: dengan -- ia menjawab pertanyaan yang bersifat menjerat;
https://kbbi.web.id/bijaksana
kebijaksanaan/ke·bi·jak·sa·na·an/ n 1 kepandaian menggunakan akal budinya (pengalaman dan pengetahuannya): berkat - beliau, terlepaslah kita dari bahaya besar; 2 kecakapan bertindak apabila menghadapi kesulitan dan sebagainya: perkara ini terserah kepada - orang tua si anak
https://kbbi.web.id/bijaksana
2. Adaptasi
Adaptasi di dunia kerja artinya kita menyesuaikan atau bahkan mengubah diri sendiri sesuai dengan kondisi dan budaya di tempat kerja. Ini adalah kemampuan dan nilai yang harus dimiliki oleh para pekerja.
Sekali lagi, konsepnya kita mengikuti gaya kerja mereka, bukan mereka mengikuti gaya kerja kita. Konsep ini berlaku di semua lini pekerjaan.
Untuk pemerintah, nilai ini tertuang jelas pada huruf A pada AKHL[A]K di BUMN dan BerAKHL[A]K di ASN. Artinya apa? secara konseptual kita nggak bisa mengubah sistem. Kita nggak bisa mengubah tempat dan sistem kerja karena ini bertentangan dengan konsep adaptasi. AKHLAK: Amanah Kompeten Harmonis Loyal [Adaptif] Kolaboratif. BerAKHLAK: Berorientasi Pelayanan Akuntabel Kompeten Harmonis Loyal [Adaptif] Kolaboratif.
“Adaptasi bukannya bermakna kita menyesuaikan perkembangan zaman?”
Ya, betul. Bukankah adaptasi juga bermakna kita menyesuaikan diri?.
3. Improvement
Oleh karenanya, ada konsep lain yang bernama improvement atau peningkatan atau perbaikan. Konsep ini sewajarnya bernama continous improvement atau perbaikan berkelanjutan atau perbaikan terus menerus. Perbaikan memang seharusnya dilakukan secara abadi, bukan?. Konsep ini lumrah di perusahaan swasta sebagai anti tesis dari konsep adaptasi. Menariknya, konsep ini tidak ada secara tersurat di AKHLAK pada BUMN atau Ber-AKHLAK pada ASN.
Konsep improvement di swasta murni berorientasi uang karena itu penggeraknya, kan?
Nah, di sini menariknya. Uang sebagai standar umum keberhasilan improvement hampir selalu disetujui oleh siapa pun. Ketika ada uang lebih didapatkan atau uang yang bisa diselamatkan, konsep adaptasi dapat diluluhlantakkan. Ia dapat ditimpa dengan sistem dan budaya baru yang jelas membawa keuntungan. Ini pengetahuan umum yang berlaku di mana pun.
4. Validitas
Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana cara mengukurnya? tentu jawaban paling benar adalah dengan metode ilmiah, proses analisis yang dipelajari saat kuliah, proses berlogika yang benar, dan semua berlandaskan teori yang ada.
Sayangnya, orang kerja tidak suka hal rumit. Mereka lebih suka analisis intuitif yang egosentris lengkap dengan asumsi dan rasa takut, bukan metode ilmiah yang buta akan perasaan. Kondisi ini lah yang memunculkan pertanyaan apakah sebuah data improvement benar-benar valid?.
Validitas improvement merupakan ruh dari penghancuran sistem yang bobrok. Ia adalah senjata yang bisa menghancurkan konsep adaptasi dan keabadian sistem.
5. Mengubah Sistem?
Ringkasnya begini, kita tidak akan bisa mengubah sistem dari dalam selamanya karena secara konseptual adaptasi adalah garis tegas penjaga keabadian sistem. Jika ingin mengubah, salah satu jalan paling benar adalah dengan peningkatan yang berorientasi uang dan harus terbukti secara valid.
Dalam konteks pemerintahan, bekerja di pihak ASN atau BUMN mengakibatkan persoalan ini jauh lebih kompleks karena selalu melahirkan pro kontra yang abadi dan terlalu banyak pihak yang bergantung pada tiap keputusan dan kebijakan.
6. Si Mayoritas Masyarakat Kecil VS Si Minoritas Masyarakat Besar
Pada perspektif pemerintah, kita harus menambahkan konsep keadilan sebagai bagian dari tuntutan kebijaksanaan. Artinya, kita tidak bisa selalu berpihak pada masyarakat kecil karena ada masyarakat besar, pihak pengusaha, dan hubungan lintas negara yang masuk dalam pertimbangan. Hal ini dipersulit dengan kebutuhan untuk menjaga citra negara di mata internasional.
Konsep ketergantungan masyarakat besar kepada pemerintah tidak akan pernah bisa dipahami oleh masyarakat kecil. Masyarakat besar sebagai penyokong mayoritas keuangan negara memiliki kepentingan yang bertentangan dengan masyarakat kecil yang menghabiskan keuangan negara dengan beragam subsidi dan bantuan sosial.
Pemerintah sebagai penengah tentu tidak bisa menjabarkan semua hal kepada masyarakat mengapa sistem yang sudah berjalan dikunci dengan konsep adaptasi. Tentu akan menimbulkan masalah lainnya jika konsep improvement berorientasi uang diterapkan. Seakan-akan, tak ada bedanya pemerintah dengan swasta yang mengejar profit.
7. Keadilan Sistem
Jika adil didefinisikan satu rasa sama rasa, maka pengusaha kaya berhak menggunakan gas melon. Nyatanya, konsep keadilan ideal adalah meletakkan sesuatu pada tempatnya, semua ada porsinya, semua ada jatahnya, semua terbagi merata secara proporsional. Termasuk bagaimana masyarakat umum mengetahui rahasia negara.
Berpihak pada pemerintah dengan menjadi bagian dari BUMN atau ASN berarti mengetahui rahasia negara lebih jauh dari apa yang biasa terlihat di masyarakat. Pemerintah selalu bisa melihat protes logis yang dilakukan orang kaya dan pengusaha yang menyokong ekonomi negara, sementara orang miskin protes mengenai subsidi yang menggerogoti keuangan negara.
Tentu tak etis menyampaikan semua pertentangan di publik, banyak rahasia yang harus dijaga, dan di situlah titik di mana profit dan pembaruan bukanlah suatu prioritas. Kestabilan sistem menjadi dasar dari tiap kebijakan yang dikeluarkan. Dibaliknya, selalu ada kepulan asap dapur yang rumit nan rahasia.
8. Paradoks
Improvement sebagai jalan terbaik menanggulangi paradoks adaptasi secara konsep bertentangan dengan lini bisnis BUMN dan ASN yang tidak berorientasi uang. Akhirnya, sistem akan terisolasi dan hampir mustahil untuk melakukan sebuah perubahan dari dalam.
Pada akhirnya, kita menyadari bahwa solusi atas semua ini bukan bottom-up tapi top-down alias harus dimulai dari pemimpin atau atasan yang mengubah, bukan dari bawahan yang ingin mengubah sistem. Konsep ini yang sangat sulit dipahami oleh mahasiswa dan orang-orang idealis.
Mereka tidak akan pernah mengerti bahwa masyarakat besar juga bergantung pada pemerintah. Sehingga, menjaga kestabilan sistem menjadi prioritas yang lebih tinggi dibandingkan pembaruan terus menerus yang berorientasi keuntungan -yang bahkan cukup membingungkan juga dalam mengukurnya.
9. Inti
Yang ingin Saya sampaikan begini:
Kamu muak dengan negara ini? kamu ingin mengubah jadi lebih baik, kan? makanya, Kamu bergabung menjadi bagian dari BUMN atau ASN yang secara jelas merupakan pemerintah itu sendiri. Kamu berkhayal bahwa dengan menjadi bagian dari mereka, dimulai dari diri sendiri, Kamu akan mengubah bangsa.
Kamu sudah bergabung, Kamu ingin mengubah tapi tidak akan bisa, mengapa? karena konsep adaptasi mengharuskan Kamu mengikuti mereka, bukan Kamu yang mengubah mereka. Oke, pakai cara lain, improvement!.
Kamu lakukan improvement dan berorientasi uang. Jika gagal, maka sistem tidak berubah atau parahnya Kamu kehilangan kepercayaan. Jika berhasil, maka pertanyaan yang muncul adalah apakah kamu bekerja berorientasi uang? Karena pemerintah tidak berorientasi uang, swasta lah yang berorientasi uang. Kalau memang berorientasi uang, mengapa tidak di swasta saja?.
Lalu bagaimana? Jadilah pemimpin di pemerintah dengan mengikuti sistem yang ada untuk naik secara perlahan, kalau bisa. Atau loncat dengan cara politik praktis.
Jadi, Saya ulangi lagi pertanyaannya: apa benar Kamu ingin mengubah bangsa dari dalam jika sistemnya secara nyata adalah konservatif? Adaptif tertera jelas sebagai nilai dan peningkatan tidak ada secara tersurat.
10. Penutup
Mahasiswa dan para idealis adalah rival abadi pemerintah. Itu fakta dan itu job description mereka. Maksudnya apa? Ketika Kamu bukan lagi mahasiswa, Kamu tidak ada kewajiban menjadi rival pemerintah kecuali Kamu sosok idealis.
Jika Kamu mahasiswa, maka tugas Kamu kontra dengan pemerintah. Itu konsep idealis mahasiswa sebagai social control. Ketika sudah tidak mahasiswa, apakah menjadi rival pemerintah bisa membuatmu bertahan hidup? bisa ya tapi mayoritas tidak, itu fakta.
Mahasiswa dan para idealis -yang merupakan rival pemerintah- bertransformasi menjadi pemerintah dan ternyata tidak ada perubahan, apa itu salah? Tidak, itulah yang kita sebut sebagai adaptasi dalam bekerja.
Adaptasi itu skill dasar yang umum, kita yang harus menyesuaikan dan berubah mengikuti mereka, bukan kita yang mengubah mereka.
Bekasi, 26 Juli 2025
15.19
Didik Setiawan
11. Tanya ke AI Chatbot
Penjelasan lebih dalam:
Teman Saya buat mikroblog yang berjudul "Paradoks Adaptasi dan Peningkatan”. Konten membahas pertentangan tuntutan adaptasi kerja yang berarti mengikuti budaya kerja -kita yang ikut tempat kerja, bukan mereka yang ikut kita- dengan konsep peningkatan / perbaikan / continous improvement yang bermakna kita melakukan perubahan terhadap apa yang ada. Dengan konsep ini, apakah budaya korupsi akan abadi?.
Implementasi konsep:
Apa skenario terburuk dari konsep ini?.
Refleksi idealisme:
Apakah selama ini mahasiswa dan para idealis salah memahami pemerintah, khususnya mengenai keberpihakan terhadap masyarakat besar VS kecil?.
Motivasi postingan:
Apa alasan tersembunyi dari postingan dia?.
Selasa, 19 Agustus 2025
22.28
Didik Setiawan
0 Komentar