Temannya Teman

 


Hari ini Saya ingin buat postingan tentang temannya teman, bukan teman-temannya (?). Temannya teman ini sangat gemar berada pada mode warna kalem; pink atau krem yang tidak mencolok. Ia memiliki tinggi minoritas perempuan, hampir menutup pandanganku jika berdiri.

Satu cerita yang paling Aku ingat darinya adalah tatkala ia dihadapkan dilema jajanan tiap harinya. Selayaknya perempuan yang hobi jajan, tiap sampai di stasiun Bogor, rasanya hari belum lengkap jika ia tidak mengisi kekosongan lambung dengan sesuatu yang dapat mengganjal selama perjalanan bersama mitra hijau, itu loh, para pasukan pengantar berwarna hijau, bebas kamu di pihak 'bulat titik tengah' atau 'tulisan'. 

Balik ke dilema tadi. Salah dua jajanan favoritnya adalah kentang dan bakso. Sialnya, dua abang-abang ini jualan bersebelahan dan sudah mengenal temannya teman Saya. Alhasil, dilemanya adalah harus membeli keduanya atau tega membiarkan abangnya tidak disuplai pasokan dananya. Lucu pikirku, ketika persaingan jajanan berubah menjadi dilema pembeli.

Ada lagi cerita menarik lainnya. Yakni ketika tiap hari ketergantungan pada pasukan hijau membuatnya dikenal oleh pasukan itu sendiri. Berkali-kali ia dijemput dengan orang yang sama hingga ia dihafal oleh para pasukan ini. Tiap hari menggantungkan diri pada mode transportasi ini membuat para pasukan pasti hafal dengan siapa saja yang memiliki jalur yang sama tiap harinya.

Ia adalah pengguna ponsel Korea Selatan. Lucunya, ia memiliki 2 ponsel sekaligus dengan merek yang sama dan dapat mengakses Whatsapp yang sama. Sebuah pengetahuan baru bahwa Whatsapp yang sama dapat diakses dari 2 ponsel yang berbeda. Tapi coba tebak, meskipun dua ponsel android tersebut memiliki merek yang sama, ia memiliki model yang berbeda. Yap, satu tipe konvensional dan satu lagi tipe seharga iPhone. Saya sempat bertanya mengapa ia tidak memilih ponsel dari USA tersebut, ia menjawab bahwa pada dasarnya memang tidak tertarik. Lagi pula, kebutuhan kamera yang bagus sudah terpenuhi dari kedua ponselnya.

Selayaknya pengguna KRL dan MRT tiap harinya, ia berujar bahwa bisa dipastikan hampir tiap hari ia selalu kehabisan tempat duduk. Jauhnya perjalanan yang ditempuh tiap harinya, membuatnya kehabisan energi di akhir pekan dan memilih untuk beristirahat di rumah. 

Hari ini, dirinya mengulang tanggal kelahirannya ke 26. Jadi, ini adalah waktu yang tepat untuk mengucapkan: Selamat ulang tahun untuk dirimu yang tiap hari bertransaksi dengan data-data rahasia.

Dari temannya temanmu yang kesulitan memikirkan prompt yang tepat untuk copilot agar dapat merepresentasikan hari-harimu berjibaku di dalam kereta.

 

Didik Setiawan

 

Jumat, 17 Mei 2024
17.01

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konsep Akun Media Sosial Angkatan

Antrean di Gelar Jepang UI 29: Analisis dan Implikasi