Mokel


Ramadhan 1445 H 2/3

"Dik, kamu tau mokel nggak?"

Pertanyaan itu terlontar 2022 lalu tatkala kami berjalan pulang meninggalkan pabrik.

"Mokel?" jawabku ragu, "pernah denger kayaknya, tapi nggak tau".

---

"Jikalau sholat yang diwajibkan tiap hari saja masih kesulitan menjalani, bagaimana mungkin akan mudah bagi orang tersebut berpuasa satu bulan penuh?" begitu cara Saya memaklumi banyak orang tidak berpuasa di bulan ramadhan. Saya banyak mengetahui orang yang tidak sholat, lantas bagaimana Saya bisa yakin mereka berpuasa?.

Seorang ustadz pernah bilang, katanya, puasa lebih sulit dinilai orang lain karena merupakan ibadah tak terlihat secara fisik sehingga perhitungan pahala akan dinilai secara berbeda. Sepaham Saya, puasa sebagai ibadah yang tidak bisa dipamerkan jauh lebih sulit dijalani karena tidak bisa dibedakan orang puasa atau tidak secara kasat mata. Termasuk fenomena mokel ini.

Yang buat Saya terkejut justru ketika ada laki-laki yang bertanya ke Saya "puasa nggak?". Jadi mereka ini mempertanyakan suatu hal wajib yang terbiasa tidak dijalani di lingkungan mereka. Setahu Saya, pertanyaan ini lumrah di kalangan perempuan, tapi kalo laki-laki?.

Yang tak habis pikir lagi, jika mereka kerja full lembur selama bertahun-tahun saat puasa. Lantas kapan mereka ganti puasa? Apa iya tiap ahad akan mereka cicil hutang puasa mereka?.

Entahlah. Setahu Saya, mereka yang 'berhak' mengikuti selebrasi kelulusan sekolah adalah mereka yang sekolah dan ikut ujian, lulus atau tidak itu belakangan, yang penting ikuti prosedur dulu. Lantas, bagaimana mungkin ikut merayakan lebaran jika tidak berpuasa?.

Ah sudahlah, masih Islam juga Alhamdulillah.


Didik Setiawan

Selasa, 12 Maret 2024
09.51



Posting Komentar

0 Komentar