JIKA Saya dalang pergerakan ekonomi di balik pesta demokrasi, maka tentu saja Saya akan menciptakan satu pasangan calon yang layak dijadikan tumbal untuk menciptakan rasa gundah pada bangsa. Ia bukanlah sosok lemah, ia memiliki penggemar fanatik yang tidak akan membelot. Suara dia akan memaksa sistem demokrasi untuk menjalankan putaran kedua. Ah, bahagianya mendapatkan ucapan terima kasih dari para investor dan para nasabah prioritas.
Ini bukan tentang uang dari kolektor kartu hitam, bukan pula kekuasaan negeri. Ini sekadar rasa senang dapat mengendalikan sistem besar yang ratusan juta orang percaya bahwa sistem bergerak secara alamiah.
Mungkin, ada yang bilang ini tipu muslihat? bebas bagaimana mereka menyebutnya. Bagiku, ini sekadar pesta yang telah direncanakan dengan begitu rapinya.
Para pasangan calon adalah aktor utama yang memainkan perannya sesuai dengan arahan sutradara dari tiap partai. Mereka semua bekerja sesuai arahan utama dari kami, para dalang pesta demokrasi. Tiap sutradara diberikan kebebasan berekspresi dalam membentuk opini publik selama tujuan kami membahagiakan pelaku ekonomi dapat tercapai. Kadang kala, mereka sengaja menciptakan panggung tambahan dalam rangkaian drama publik secara sistemis untuk memorak-porandakan kepercayaan publik. Ini menarik, rasa ketidakpastian tersebut menggusarkan pelaku bisnis sehingga bisnis yang terlibat dalam pesta ini makin bervariasi.
Kami tidak peduli dengan uang, kami tidak peduli dengan kekuasaan. Yang kami pedulikan adalah ketidaktahuan bangsa bahwa semua hal sudah direncanakan bahkan sebelum mereka lahir. Inilah maha karya yang dirancang puluhan tahun dari para aktor dan sutradara ternama, maka dengan bangga, sambutlah:
PESTA DEMOKRASI
Didik Setiawan
Ahad, 11 Februari 2024
23.26
0 Komentar