Keganjilan Februari selalu menjadi titik yang tepat bagi Saya untuk merefleksikan kehidupan 4 tahun terakhir. Tidak ada yang spesial dari tanggal ini selain revolusi bumi ke matahari 365 hari + 0,25 hari yang diakumulasikan pada penghujung Februari, begitu yang tertulis pada buku IPA yang Saya baca saat SD.
Saya tidak memiliki resolusi tahunan. Sejak 2016 lalu, Saya menggunakan konsep master plan / grand design yang lebih fleksibel terhadap perubahan dan perbaikan jangka panjang. Kemajuan kehidupan pun jauh lebih mudah dievaluasi dengan metode ini.
Mengevaluasi tiap periode, 2016 - 2020 adalah tahun yang luar biasa menyenangkan sebagai remaja akhir. Sedangkan, 2020 - 2024 cukup berat dijalani sebagai sosok dewasa awal. Kini, mengenai 2024 - 2028, seharusnya Saya sudah cukup banyak belajar sebagai orang dewasa dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengaktualisasi cita-cita yang membutuhkan banyak sumber daya.
Terlalu sering Saya membaca testimoni manusia > 40 tahun yang menyesal karena tidak mengejar impiannya saat muda dan asal dalam memenuhi perutnya. Sehingga, sejak sewindu lalu, Saya berjuang untuk mewujudkan impian masa kecil. Saya juga menolak gaya makan yang teman Saya lakukan: maniak minuman dingin dan/atau berpemanis, tidak memerhatikan rasio nutrisi, gagal kendali makan/minum karena mengikuti keinginan lidah, dan pelit dengan asupan air mineral.
Serta, melanjutkan master plan sebelumnya: berusaha konsisten membaca buku berkualitas tinggi dan membuat postingan blog & instagram yang terkonsep. Hal sederhana ini semoga saja membawa dampak bagi pribadi secara berkelanjutan. Andaikan gagal, toh setidaknya Saya sudah berusaha mengonsep hidup sebegitu rapinya, itu yang akan Saya pertanggungjawabkan di akhirat kelak.
Didik Setiawan
Bekasi, 25 Februari 2024
21.13
0 Komentar