Kamis, 23 November 2023


Hari ini hari Selasa, 14 November 2023. Kemarin, atau mungkin semalam, Aku bermimpi kiamat untuk kesekian kalinya. Namun, kali ini mimpinya agak berbeda. Mimpi kiamat terjadi pada waktu yang sangat detail, bahkan ketika Aku bangun, mimpi ini membawa trauma sebelum sholat shubuh.

Saat ini tubuhku sedang kurang sehat, Aku sedang flu yang baru saja terasa Senin, 13 November 2023 siang. Aku mencoba untuk berpikir positif mengenai hal ini. Aku menganggap mimpi ini dampak dari tidak sehatnya diriku. Akan tetap, mimpi ini terlalu detail dan cukup membuatku berpikir.

Senin, 13 November 2023, mimpi ku berakhir ketika Aku menunaikan sholah shubuh dalam mimpi. Ketika sholat dalam mimpi ku usai, tepat setelah salam, Aku terbangun dari tidur. Hari ini, Selasa. Salah satu cerita mimpiku berawal setelah Aku selesai sholat shubuh di Masjid Salman ITB.

Aku dan keluarga sedang pergi ke Bandung. Saat itu gelap shubuh dan agak gerimis, seingatku itu waktu Maghrib, sebab begitu banyak jamaah yang hadir. Namun, entah mengapa dalam pikiranku itu adalah waktu shubuh. Aku berpikir demikian lantaran dari pihak masjid menyediakan sarapan gratis 600 porsi nasi ayam. Tentu kami mengantre, tapi sayangnya tetap tidak kebagian. Padahal, dalam perhitunganku, seharusnya jamaah yang berjumlah sekitar 300an masih menyisakan jatah makanan. Karena tidak kebagian, Aku pun keluar area masjid. Berdiri di area bepasir, area bahan bangunan. Aku sendiri saat itu, tanpa keluarga, di sana, area luar masjid memang banyak orang, namun tidak Aku kenali.

Aku melihat ke langit, di sana ada tulisan besar yang lewat. Mirip seperti tulisan Universal yang mengelilingi bumi. Tertulis: Kamis, 23 November 2023. Semua orang di sana terperanjat melihat langit, Aku sempat sadar sekilas bahwa itu adalah mimpi, namun pikiranku jadi bingung lantaran perpektif waktu saat itu adalah hari Jumat. Dalam pikiranku siang nanti akan sholat Jumat. Berarti, ada kemungkinan hari ini adalah hari kiamat!.

Akhirnya, dalam mimpi tersebut kiamat benar-benar terjadi, namun konsepnya agak berbeda dari mimpi kiamat yang pernah Aku alami. Pasir yang Aku pijak bergetar dan bergemuruh. Sekejap, ada semacam bola tanah / pasir raksasa yang melayang di langit yang bersumber dari bumi (Aku sempat bertanya dalam diri di mimpi, bukannya seharusnya bola api / matahri?). Kemudian, tiba-tiba terdapat jalur kereta dari langit dan kereta yang nampak dari kejauhan (saat tulisa ini ditulis, Aku akhirnya sadar ini berasal dari ingatan Honkai: Starrail). Di dekat kereta tersebut muncul gerombolan yang tiba-tiba aku ketahui bahwa mereka adalah malaikat. Mereka tampak seperti karakter game dengan beragam senjata, warna-warni. Bodohnya, dalam mimpi aku berujar "wah, keren juga ya konsepnya (konsep kiamat maksudnya)". Secara sukarela dan tidak tahu mengapa, kami semua berdiri di sekitar rel yang memanjang jauh. Menunggu giliran untuk diadili. Saat itu aku terus melantunkan ayat kursi meskipun Aku tahu itu adalah kesia-siaan.

Awalnya, ada banyak rel dari langit, namun rel lain perlahan lenyap dalam kesamaran mimpi, Aku melihatnya sebagai sesuatu yang blur dan perlahan menghilang dan menyisakan satu rel di hadapanku.

Para malaikat itu menghampiri satu per satu dari kami, Aku sudah mempersiapkan diri jika ditanya "Man robbuka" tapi ternyata para malaikat berwujud karakter game tersebut tidak bertanya apa-apa. Mereka menghampiri kami satu per satu lalu memeriksa tangan dan menyerang wajah kami. AKu melihat tangan bagian jari diberikan semacam klem putih, lalu kepala/wajah diserang berdasarkan dosa mereka di dunia.

Aku tidak begitu melihatnya dengan jelas, dari jauh Aku melihat orang yang diserang dengan kapak dan berdarah-darah, ada yang dihantam dengan palu, itu yang masih Aku ingat.

Sampailah pada giliranku, malaikat itu memberikan klem pada jempol kiriku. Seketika Aku ingat, mungkin ini dosaku dengan ketikan di ponsel. Kemudian malaikat itu memaksaku membuka mulut dan menarik lidahku. Ia langsung membelah ujung lidahku sedikit. Aku berpikir, mungkin ini akibat ucapanku di dunia?. Ia pergi menuju orang selanjutnya yang ada di pinggir rel. Terdapat rasa sakit dalam mimpi tersebut, tanganku sakit rasa pegal, sedangkan lidah seperti terluka. Karena itu hanya mimpi, rasa sakitnya tidak awet dan perlahan hilang.

Kemudian, Aku melihat dunia menjadi tanah lapang yang tak berujung dengan langit biru kehitaman seperti di luar angkasa. Ada pengumuman dari langit, katanya sampai berjumpa di akhirat dalam 3 hari. Tidak tahu mengapa, Aku tahu informasi bahwa 3 hari tersebut adalah waktu tunggu bagi kami untuk membiarkan malaikat menyelesaikan tugasnya, karena rel masih banyak dan masih panjang.

Seketika, Aku dan orang-orang asing di sekitar saat berdiri di atas pasir berada dalam satu kamar di kapal besar yang berlayar.

Saat melihat ke luar jendela, Ini agak lucu, Aku melihat ada kapal manusia yang dikejar para malaikat, seperti film, tapi mungkin lebih mirip kisah anak Nabi Nuh yang ingin melarikan diri dari azab. Aku juga melihat langit yang sama dan beberapa kapal besar yang berlayar. Tiba-tiba Aku tahu bahwa semua kapal ini sedang menuju akhirat dalam 3 hari. Satu hal yang menarik adalah Aku melihat klinik kecil di sisi kapal lainnya. Aku diberitahu bahwa itu adalah klinik setelah pemeriksaan di rel oleh malaikat. Tapi entah mengapa Aku berpikir bahwa klinik itu untuk menyembuhkan kami yang terluka agar bisa lanjut disiksa ketika sehat kembali.

Seingatku, begitulah mimpi berakhir. Kami menaiki kapal 3 hari ke depan menuju akhirat.
Ketika Aku bangun, Aku dihinggapi rasa takut.
Pertama, ini adalah hari Selasa, yang berarti 3 hari lagi adalah hari Jumat.
Kedua, saat tulisan ini dibuat, Aku baru sadar bahwa Kamis, 23 November 2023 waktu dalam mimpi adalah waktu nyata!. Aku tidak menghafal tanggal, tapi bagaimana mungkin waktu di mimpi = waktu di dunia nyata?.

Aku segera terpikirkan untuk menulisikan dan mempublikasikan mimpiku ini. Awalnya, Aku terpikirkan untuk buat postingan facebook, namun akhirnya Aku putuskan di blog saja untuk kemudahan akses.

Semoga ini hanya mimpi kiamat seperti biasanya.


Didik Setiawan


Selasa, 14 November 2023
08.59

Posting Komentar

0 Komentar