Memilih, 2019

 
Momen ini adalah momen kedua kalinya Saya memilih presiden. Masih dengan keyakinan dan kepercayaan 2014, Saya masih memilih dengan pilihan yang sama. Alasannya? anggap saja sebuah loyalitas dan kesetiaan. Lima tahun dengan kesetiaan adalah suatu hal yang wajar untuk dijadikan parameter loyalitas. Saya pikir, itulah salah satu substansi menjadi orang yang "setia", begitu harapan bapakku ketika menyandingkan nama "Setiawan" bersama "Didik".

Lihatlah! Baik Pak Joko Widodo mau pun Pak Prabowo Subianto, keduanya memiliki niat baik untuk negara ini. Pun, sama seperti Pak Ma'ruf Amin dan Pak Sandiaga Uno yang sama-sama berkomitmen menemani pasangannya untuk memajukan negara ini. Bukankah empat orang ini adalah salah empat orang terbaik yang negeri ini miliki?.

Tentukan pilihanmu kawan, jika Kamu masih berpikir bahwa siapa pun orang nomor satu negara ini nasib tukang sate padang tetaplah berkeliling, nasib tukang sol sepatu masih memikul peralatan reparasinya, nasib para pengamen jalanan tetap menerima recehan dengan keterpaksaan pemberinya, mau pun nasib petugas kebersihan yang kerap kali direndahkan. Mungkin, dugaanmu benar adanya.

Jika Kamu masih berpikir "untuk apa memilih?", maka renungkanlah, setidaknya Kamu memberikan sedikit sumbangsih dalam penentuan nasib negara Indonesia lima tahun ke depan, menjadi warga negara yang baik, dan menghargai peluh keringat semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilihan umum 2019 ini.

Siapa pun presidennya . . .

Put on a happy face

Sleman, 14 April 2019
12.53

Didik Setiawan

---

Catatan :
Tulisan ini telat diposting karena kesalahan teknis pada hari H pemungutan suara, jadinya mungkin agar kurang relevan diposting pada waktu sekarang, jadi anggap saja sebagai tonggak sejarah atau pun momen penting di kehidupan Saya. Awalnya, Saya berencana memosting tulisan ini sesaat setelah terselesaikan tulisan, lengkap dengan fotonya. Namun, terdapat informasi yang salah di lingkungan Saya. Informasi yang beredar mengatakan bahwa untuk pemilih dengan A5 baru bisa menyampaikan hak suaranya setelah jam 12 dengan alasan keterbatasan suara. Saya mengikuti informasi tersebut. Kemudian, saat sampai di TPS ternyata kertas suara di TPS 76 tempat Saya memilih benar-benar kehabisan kertas suara. Akhirnya, baru bisa dilanjutkan proses pemilihan sekitar pukul 14.50, otomatis nama berkas fotonya adalah IMG_20190417_154014. Alay ya? hehe. Supaya arsip Saya rapih sih sebenarnya.

Posting Komentar

0 Komentar