Serial Ilmu Terlarang!
Pendahuluan
Assalamu’alaikum warrahmatullah wabaraktuh
Halo Hai! Berjumpa lagi dengan Saya, Didik Setiawan, seorang penulis aneh yang tulisannya kadang nyeleneh. Pada kesempatan kali ini Saya ingin memulai sebuah proyek tulisan yang agak beda dengan tulisan sebelumnya -yang biasanya didominasi dengan unsur cinta, puisi, dan kritisi.
Ini adalah sebuah tulisan hasil observasi dalam hidup Saya yang untuk sementara ini idenya kebanyakan didapatkan dari masa perkuliahan. Kalau dibuat secara runut, mungkin ini merupakan kelanjutan dari tulisan SMA yang berjudul “Cara Menilai Seseorang”. Hanya saja, ruang lingkupnya lebih luas, jadi tidak melulu mengenai pertemanan, tapi lebih luas di kehidupan kita dalam bermasyarakat
Perbedaan lainnya adalah Saya akan berusaha memberikan spoiler di penghujung tulisan agar Saya sendiri bersemangat dalam menuliskannya. Otomatis, dalam tulisan ini pun demikian.
Saya sendiri berharap agar tulisan ini lebih konsisten jadwal rilisnya mengingat menuliskan hasil observasi lebih mudah daripada menuliskan cerita Alisia hehe. Satu lagi, Saya akan berusaha memberikan versi gambar yang merupakan intisari dari tulisan tersebut. Karena zaman sekarang ini orang lebih suka membaca gambar daripada narasi. Baiklah, mari ikuti permintaan pasar.
Ah iya, ada hal penting yang terlupa. Sebenarnya proyek tulisan ini lebih mirip dengan “social life-hacks”, hanya saja poin-poinnya agak sedikit ekstrem yang Saya berani jamin tidak akan Anda temukan di tempat mana pun kecuali berbincang dengan Saya haha *sombong*. Karena ya itu tadi, ini adalah hasil observasi Saya pribadi, Saya tidak membaca sumber mana pun, jika didapatkan dengan tulisan lain, Saya berani jamin itu adalah kebetulan semata dan jika ternyata tulisan Saya didukung fakta atau teori ilmiah, bukankah itu justru memperkuat argumen Saya dalam tulisan?.
Lantas, kenapa ditulis sebagai ilmu terlarang? Sangat sederhana sebenarnya. Tulisan ini sangat berpotensi untuk disalahgunakan dalam kejahatan. Kejahatan yang benar-benar jahat, makanya Saya pun agak “gimana gitu” dalam mempublikasikannya. Awalnya ingin dirilis di facebook, namun intervensi dari teman Saya begitu membatasi ruang gerak Saya dalam mengeksploitasi apa yang telah Saya dapatkan. Alhasil, Saya publikasikan di sini. Tempat yang hanya sedikit diketahui teman-teman Saya.
Sebagai awalan, Insyaallah Saya akan menerbitkan tulisan dalam judul berikut ini :
Akhir kata, selamat membaca dan merenung!
Sleman, 23 Maret 2019
22.01
Didik Setiawan
Halo Hai! Berjumpa lagi dengan Saya, Didik Setiawan, seorang penulis aneh yang tulisannya kadang nyeleneh. Pada kesempatan kali ini Saya ingin memulai sebuah proyek tulisan yang agak beda dengan tulisan sebelumnya -yang biasanya didominasi dengan unsur cinta, puisi, dan kritisi.
Ini adalah sebuah tulisan hasil observasi dalam hidup Saya yang untuk sementara ini idenya kebanyakan didapatkan dari masa perkuliahan. Kalau dibuat secara runut, mungkin ini merupakan kelanjutan dari tulisan SMA yang berjudul “Cara Menilai Seseorang”. Hanya saja, ruang lingkupnya lebih luas, jadi tidak melulu mengenai pertemanan, tapi lebih luas di kehidupan kita dalam bermasyarakat
Perbedaan lainnya adalah Saya akan berusaha memberikan spoiler di penghujung tulisan agar Saya sendiri bersemangat dalam menuliskannya. Otomatis, dalam tulisan ini pun demikian.
Saya sendiri berharap agar tulisan ini lebih konsisten jadwal rilisnya mengingat menuliskan hasil observasi lebih mudah daripada menuliskan cerita Alisia hehe. Satu lagi, Saya akan berusaha memberikan versi gambar yang merupakan intisari dari tulisan tersebut. Karena zaman sekarang ini orang lebih suka membaca gambar daripada narasi. Baiklah, mari ikuti permintaan pasar.
Ah iya, ada hal penting yang terlupa. Sebenarnya proyek tulisan ini lebih mirip dengan “social life-hacks”, hanya saja poin-poinnya agak sedikit ekstrem yang Saya berani jamin tidak akan Anda temukan di tempat mana pun kecuali berbincang dengan Saya haha *sombong*. Karena ya itu tadi, ini adalah hasil observasi Saya pribadi, Saya tidak membaca sumber mana pun, jika didapatkan dengan tulisan lain, Saya berani jamin itu adalah kebetulan semata dan jika ternyata tulisan Saya didukung fakta atau teori ilmiah, bukankah itu justru memperkuat argumen Saya dalam tulisan?.
Lantas, kenapa ditulis sebagai ilmu terlarang? Sangat sederhana sebenarnya. Tulisan ini sangat berpotensi untuk disalahgunakan dalam kejahatan. Kejahatan yang benar-benar jahat, makanya Saya pun agak “gimana gitu” dalam mempublikasikannya. Awalnya ingin dirilis di facebook, namun intervensi dari teman Saya begitu membatasi ruang gerak Saya dalam mengeksploitasi apa yang telah Saya dapatkan. Alhasil, Saya publikasikan di sini. Tempat yang hanya sedikit diketahui teman-teman Saya.
Sebagai awalan, Insyaallah Saya akan menerbitkan tulisan dalam judul berikut ini :
SIT! 1 : Lima Cara Praktis Menilai “Kealiman” Seseorang
SIT! 2 : Cara Membeli Persahabatan dan Cinta dengan Uang
SIT! 3 : Pengalih Perhatian
SIT! 4 : Berpura-pura Bodoh
SIT! 5 : Penyelidikan dalam Pembongkaran Rahasia
Akhir kata, selamat membaca dan merenung!
Sleman, 23 Maret 2019
22.01
Didik Setiawan
0 Komentar