Aku ingat, ini rasa dopamin
Dampak kokain
Bukan amfetamin
Apalagi micin
Seperti masa dahulu, bahagia
Namun tidak melulu, sesekali lara
Kata orang sih berakit ke hulu, sampai muara
Eh tunggu dulu, salah ya?
Akhir tahun secara periodik
Rasa-rasanya membuatku bergidik
Tidak seperti rasa analgetik atau analgesik
Tapi cukup membuatku terus membuat kritik
Kritik terhadap diri
Sudah berapa lama Aku di sini? berdiri
Apa yang sudah Aku beri?
Untuk kampus ini, kampus negeri
Penyesalan datang di akhir, di awal namanya kesadaran
Selalu dibayangi rasa khawatir, akhirnya tidak memiliki keluaran
Merasa terus amatir, padahal sudah hampir bubaran
Aku jelas tersindir, lantas apa Aku pasrah terhempas layaknya koran?
Tidak, tidak semudah itu Pulgoso
Aku memang tidak seberguna Rinso
Tidak sepopuler bakso
Tapi, Aku juga tak ingin nelongso
Banyak mimpi dan janji yang belum ditepati
Termasuk perkara prestasi dan hati
Biarkan Aku mengirimkan naskah telepati
Berharap dirimu mendapatkan arti
Dengan tulus, Aku bahagia di surya kartika
Berharap lulus, lengkap dengan akhlak dan etika
Memang tak mulus, sering terhunjam luka - luka
Serumit kalkulus, dalam matematika
Surya kartika berusia 69 tahun
Usia yang cukup menahun
Berharap persaingannya tak turun
Seramai pasir di gurun
Tahun ini, bersama Ganesa
Surya Kartika membangun asa
Bersama Makara
Surya Kartika terjerembap dalam perkara
Duh, kampusku, yang biru
Pantang mengeluh, terus berjibaku, mengukir sejarah baru
Sering bergemuruh, panas bak tungku, meledak layaknya peluru
Namun, padamulah Aku luluh, terpaku, akan masa depan yang seru
Untukmu kampus yang Aku cintai, Gadjah Mada, ku ucapkan selamat tahun padamu, tercurah semua harapan dan doa terbaik hanya mengalir padamu
mengakar kuat, menjulang tinggi
Dari mahasiswa yang senantiasa mengagumimu
Didik Setiawan
Sleman, 19 Desember 2018
16.28
0 Komentar