Rabu, 19 Desember 2018



Aku ingat, ini rasa dopamin
Dampak kokain
Bukan amfetamin
Apalagi micin

Seperti masa dahulu, bahagia
Namun tidak melulu, sesekali lara
Kata orang sih berakit ke hulu, sampai muara
Eh tunggu dulu, salah ya?

Akhir tahun secara periodik
Rasa-rasanya membuatku bergidik
Tidak seperti rasa analgetik atau analgesik
Tapi cukup membuatku terus membuat kritik

Kritik terhadap diri
Sudah berapa lama Aku di sini? berdiri
Apa yang sudah Aku beri?
Untuk kampus ini, kampus negeri

Penyesalan datang di akhir, di awal namanya kesadaran
Selalu dibayangi rasa khawatir, akhirnya tidak memiliki keluaran
Merasa terus amatir, padahal sudah hampir bubaran
Aku jelas tersindir, lantas apa Aku pasrah terhempas layaknya koran?

Tidak, tidak semudah itu Pulgoso
Aku memang tidak seberguna Rinso
Tidak sepopuler bakso
Tapi, Aku juga tak ingin nelongso

Banyak mimpi dan janji yang belum ditepati
Termasuk perkara prestasi dan hati
Biarkan Aku mengirimkan naskah telepati
Berharap dirimu mendapatkan arti

Dengan tulus, Aku bahagia di surya kartika
Berharap lulus, lengkap dengan akhlak dan etika
Memang tak mulus, sering terhunjam luka - luka
Serumit kalkulus, dalam matematika

Surya kartika berusia 69 tahun
Usia yang cukup menahun
Berharap persaingannya tak turun
Seramai pasir di gurun

Tahun ini, bersama Ganesa
Surya Kartika membangun asa
Bersama Makara
Surya Kartika terjerembap dalam perkara

Duh, kampusku, yang biru
Pantang mengeluh, terus berjibaku, mengukir sejarah baru
Sering bergemuruh, panas bak tungku, meledak layaknya peluru
Namun, padamulah Aku luluh, terpaku, akan masa depan yang seru

Untukmu kampus yang Aku cintai, Gadjah Mada, ku ucapkan selamat tahun padamu, tercurah semua harapan dan doa terbaik hanya mengalir padamu


mengakar kuat, menjulang tinggi

Dari mahasiswa yang senantiasa mengagumimu


Didik Setiawan

Sleman, 19 Desember 2018
16.28

Posting Komentar

0 Komentar