Minuman Lokal

 


“Dik, mau milo nggak?” ucap teman dalam keremangan. Sembari menatap heran, Aku balik bertanya padanya “Milo cokelat? emang bawa?”.

“Heh bukan dik. Milo, minuman lokal”

“Hah?” sontak saja diriku terkejut, apa itu minuman lokal? minuman khas daerah kah?.

“Minuman khas sini ya?” lanjutku.

“Miras ini dik, kau tau minuman fermentasi kan? kayak tape itu, nah kayak begitu”

“Oalah”

Percakapan itu berakhir menyisakan bekas lamunan di keheningan malam 3 tahun yang lalu. Bagaimana mungkin Aku baru mengetahui eksistensi julukan tersebut?.

Ada juga di waktu dan orang yang berbeda

"Untuk air mineral, tolong jangan beli merek terkenal ya, tolong beli merek lokal saja, ada *beberapa merek lokal*. Saya pikir temen-temen udah paham, kita sebagai mahasiswa harus mendorong produk-produk lokal, kalo bukan kita ya siapa lagi?"


Dua cerita yang sama sekali tidak ada hubungannya namun tetap Kamu baca, entah mengapa.

Sejak kuliah, tepatnya di organisasi, Saya cukup sering didoktrin untuk memprioritaskan air mineral lokal yang tidak terkenal. Sejenak Saya berpikir mengenai kualitasnya. Kira-kira apa yang membedakan kualitas air mineral seharga 500 rupiah yang bermerek terkenal dan yang tidak?. Uji lab memang dibutuhkan untuk mendapatkan jawaban tersebut, namun siapa yang mau?.

Seketika ada kilasan pikiran. Seberapa besar perlakukan spesial air mineral -harga paling murah- dari merek ternama selain kekuatan branding?.



Didik Setiawan 

 

Karawang, 16 Desember 2021

17.06

Posting Komentar

0 Komentar