Pacaran Ngejaga Jodoh Orang? What a Joke!

Ada ungkapan lucu yang beredar di masyarakat. Katanya: 

pacaran itu belum pasti jodoh, yang pasti pacaran itu jagain jodoh orang.

Sejak awal Saya dengar kalimat ini sekitar 10 tahun yang lalu, saat SMA, Saya masih terpingkal karena tawa akibat logika bodoh ini. Tau kenapa? mari Saya jelaskan.

Mereka yang beranggapan pacaran itu menjaga jodoh orang sejatinya buta akan konsep pacaran itu sendiri. Mereka berpikir pacaran itu akan saling menjaga dan saling merawat satu sama lain. Well, Saya melihat hal itu adalah kebenaran. Mereka yang pacaran pasti saling menjaga satu sama lain, saling memberikan perhatian satu sama lain, sehingga kesimpulan yang didapat jika tidak berjodoh adalah 'menjaga jodoh orang lain'. Mungkin mereka berpikir saling peduli kabar satu sama lain adalah proses menjaga. Saya setuju itu dikatakan dengan menjaga. Tapi, apa berarti pacaran itu menjaga jodoh orang lain?

Ya enggak lah, dasar bodoh.

Udah jelas pacaran itu test drive kasih sayang. Kita mencicipi rasa kasih sayang dari orang lain yang bukan jodoh kita. Makanya, konsep mantan itu lebih pas dikatakan sebagai 'bekas'. 

Mantan pasangan orang lain adalah bekas orang lain, karena orang tersebut sudah dicicipi bagaimana ia memproses kasih sayang, bagaimana ia memberikan perhatian, bagaimana ia memperlakukan orang lain.

Bedanya, bekas itu pada umumnya memiliki kondisi yang lebih buruk, sedangkan bekas pasangan orang lain berpotensi memiliki kondisi lebih baik karena ia sudah belajar dari pasangannya mengenai hubungan cinta antar manusia.

Begitu banyak orang yang jadi lebih baik setelah putus dengan pasangan sebelumnya. Jika kita mau memandang manusia sebagai objek, maka bekas pasangan orang seharusnya memiliki kualitas kepribadian yang lebih baik karena ia telah memiliki pengalaman yang dijadikan pembelajaran hidup.

Di sini kita melepaskan faktor dari kondisi fisik 'bekas' pasangan orang lain ya. Kondisi fisik yang Saya maksud adalah kontak fisik dalam hubungan pacaran yang bersangkutan, apa pun itu. Karena, kalau kita memasukkan faktor itu akan dijumpai manusia sebagai objek bekas yang sama sekali tidak bisa dikatakan sebagai 'menjaga jodoh orang lain'. Yang ada justru 'merusak jodoh orang lain'.

Seperti yang Saya katakan di awal tadi, pacaran itu test drive, simulasi hubungan cinta yang serius. Bagaimana mungkin test drive dijadikana frasa "menjaga jodoh orang lain?". Kasih sayang sudah dicicipi orang lain, kelembutannya sudah dirasakan orang lain, perhatiannya sudah menjadi hal biasa bagi orang lain.

Udah jelas, pacaran itu mencicipi jodoh orang lain! hahaha what a joke!

 

Didik Setiawan

 

Rabu, 12 April 2023

14.58

Posting Komentar

0 Komentar