Resensi Thor : Love and Thunder (2022)



Skor pribadi : 6.9 / 10.0
Tempat : Mall Karawang
Waktu : Selasa, 12 Juli 2022 18.15
Harga : 25 k

Story

Cerita superhero dengan formula dasar. Ada antagonis yang ingin memerangi protagonis dengan alasan emosional dan datanglah hero untuk menumpasnya. Di sini konsep intronya sudah bagus, tapi screen time untuk mendalami sisi emosionalnya kurang. Motivasi Gorr the God Butcher bagus, tapi nggak dalam visualisasinya. Ending si Gorr ini juga gampang ditebak.

Thor di sini beneran ditekankan kalau dia God Of Thunder, bukan God of Hammer, persis pesan ayahnya di film Thor Ragnarok (2017). Banyak fight scene yang menonjolkan ini. Satu yang menarik adalah penggambaran emosional antara Thor - Stormbreaker - Mjolnir. Oh iya, adegan kissing nya tergolong banyak untuk standar film marvel.

First impression kita tentang Zeus di trailer adalah persis seperti yang ada di film. Bahkan, sebagai orang yang nggak tahu tentang mitologi, penyajian dalam film seperti penghinaan sih. Tapi ya emang cocok untuk anak-anak yang suka hiburan. Pokoknya beda banget dengan penggambaran dewa di DC yang wibawanya dapet banget.

Valkyrie dan Korg adalah agen LGHDTV+ di film. Valkyrie ini kan bis ekual ya? tapi entah kenapa penggambaranya ke arah les biola. Korg bisa ditebak bagaimana walaupun sebenarnya jadi agak ambigu ras Kronan ini gendernya kayak gimana. Penggambaran mereka tersirat sih, nggak kaayak Eternal (2021) entah kena sensor atau gimana yang pasti kalau nggak jeli mungkin nggak sadar juga.

Ada scene semacam no man's land kayak di Wonder Woman (2017) di film ini. Tapi karena bukan scene utama yang penting, jadi kelihatan banget dibuat sejadinya. Yang penting Thor terlihat kuat dan lucu.

Post creditnya mengecewakan sih. Tapi nggak buruk juga.


Audio

Agak kecewa dengan scoring film ini karena biasa saja dan nggak berkesan, padahal komposernya Michael Giacchino. Malah jadi fokus ke Sweet Child O' Mine by Guns N' Roses karena memang pas sama scene nya. Kayak semacam jualan nostalgia.


Visual

Cinematography biasa aja, standard marvel pada umumnya. Untuk CGI juga biasa, malah ada beberapa scene pendek yang CGI nya agak kasar. Set design yang jelek pas jelajah luar angkasa, entah kehabisan ide mau ngasih apa atau gimana, jadi ya gitu doang. Untuk costume lumayan bagus karena comic accurate, costume lainnya biasa aja.


Kesimpulan

Film nya biasa saja, nggak nonton nggak rugi.



Didik Setiawan

Rabu, 13 Juli 2022
09.52

Posting Komentar

0 Komentar