[Syawal Episode 1 : Kebersamaan]
Sedang kehabisan ide, alhasil tulisan aneh-aneh tidak rilis pada waktu yang tepat. Inti ucapannya sama sih, sama-sama ada:
Taqabbalallahu minna wa minkum
ada
Mohon maaf lahir dan batin
ada
Kalimat yang nggak nyambung tapi jadi paragraf.
Tapi Saya tetap kok, tetap nggak akan bertanya:
kapan lulus? - karena Saya nggak membantu proses perjuanganmu
atau
kapan nikah? - wkwkwk sadar diri
dan pertanyaan sejenisnya yang cuma ditanyakan tanpa memberi solusi, tanpa mendoakan, tanpa peduli dengan proses rumit yang sedang dijalani.
Karena judulnya kebersamaan, seharusnya isi tulisannya tentang kekeluargaan gitu, kumpul bersama keluarga dengan kita sebagai anak maksudnya. Akan tetapi, karena ketiadaan ide, jadi Saya cuma bisa melanjutkan doa-doa umum yang tersebar dengan kalimat:
" Doa dan ucapan Saya sama seperti yang dikirimkan kepadamu dan semoga doa yang mengalir padamu dapat terkabulkan aamiin "
Itu saja sebenarnya intinya, biasanya kan kalau sedang banyak ide bisa terangkai jadi ratusan kata. Tapi, yaaa mungkin tahun in agak beda, beda karena sedang kehabisan ide buat ucapan hehe.
Selamat Hari Raya Idul Fitir 1441 H semua, maaf baru disampaikan pada 2 Syawal hehe.
Dari yang mencoba memikirkan tulisan bermutu, tapi tak berhasil
Didik Setiawan
Bekasi, 24 Mei 2020 M
2 Syawal 1441 H
21.54
---
Duh hampa ide.
Intinya cuma mau mengucapkan selamat hari raya bersama keluarga bagi yang punya kesempatan tersebut.
Untuk yang tidak punya kesempatan karena alasan umum atau alasan khusus, Saya cuma mau menambahkan: semoga Allah menguatkan hatimu, menjadikanmu orang yang makin tabah, dan jadi orang kerenlah pokoknya.
Karena Kamu adalah orang pilihan, orang yang Allah berikan ujian untuk tidak bertemu dan berkumpul dengan keluarga pada waktu yang seharusnya (baca: hari raya) ketika orang lain dapat melakukannya.
Selamat menjadi orang keren!
0 Komentar