Nirvana

Ini adalah potongan cerita pendek yang pernah Saya tulis di Facebook, ceritanya hilang karena penulis Nirvana menghapus akun Facebooknya, cerita dari Saya pun entah ke mana. Semoga cerita ini masih bisa dinikmati, selamat membaca.

Didik Setiawan

Di posting pada 30 Maret 2014

***

Pada dasarnya gaya merupakan perpaduan antara massa dan percepatan gravitasi, sama halnya rumus berat yang dimiliki oleh suatu benda, ataupun hasil kali dengan percepatan, setidaknya itulah yang dicetuskan oleh Newton dalam hukum ke II nya, yang perlu digaris bawahi adalah ternyata gravitasi merupakan suatu hal yang fundamental. Gravitasi ini dikenal sebagai gaya yang tak kenal mengalah, sepertinya egois bukan? Walaupun memiliki musuh seperti halnya inersia yang bekerja pada orbit planet di tata surya, kau takkan pernah bisa mengalahkan gravitasi, kecuali momen inersia mu lebih besar dari kekuatan sang gravitasi. Sontak, tepukan kecilnya menyadarkanku, “Jangan melamun, nanti kesambet loh” ucapnya penuh canda. Aku sebenarnya tak melamun, hampir 15 menit ku bersandar pada balkon hijau muda yang berdiri kokoh hampir 17 tahun di sekolah ini, cukup membuatnya menghampiriku.

“Enggak melamun kok, cuma lagi mikir aja” jawab aku sejujur-jujurnya.

“Mikirin ulangan yang tadi?” tanya dia dengan raut yang mulai terlihat lesu, mungkin dia tak belajar semalam.

“Oh enggak kok. Oh iya gimana lukamu Nir? sudah sembuh kan?” pertanyaan pertamaku ini membuat lesung pipitnya terlihat semakin jelas, matanya menyipit, entah apa maksud dari semua itu.

“Sudah sembuh kok, nih, makasih ya” senyumanya makin melebar seraya menunjukan jarinya yang kini terlihat baik seperti sedia kala, seolah tak terjadi apapun pada jarinya, tak tampak lagi luka yang terlihat menganga 4 hari yang lalu akibat kecerobohannya itu.

“Bukan, bukan luka yang itu maksudku, tapi luka hatimu Nir?”

Posting Komentar

0 Komentar